Pages

Halaman

Jumat, 10 Juni 2016

Cerianya seorang sahabat, Selamat Jalan Abdul Latif Posted by: lintasgayo.co

Cerianya seorang sahabat, Selamat Jalan Abdul Latif
Posted by: lintasgayo.co

Alm Atep menjalankan profesinya sebagai barista di Seladang Coffee
Alm Atep menjalankan profesinya sebagai barista di Seladang cofee

Jum’at 10 Juni 2016, empat hari sudah Alm. Abdul Latif (Gerep, nama panggilannya sebagai pecinta alam) berpisah bersama orang-orang yang dicintainya, terutama orang tua, keluarga, kerabat dan teman-temannya.

Atep begitu dia biasa disapa menghadap sang khalik pada Senin 6 Juni 2016, akibat kecelakaan lalu lintas di jalan lingkar Danau Lut Tawar.
Lalu, kenapa LintasGayo.co mencoba mengabadikan nama Atep. Hal tersebut karena Atep begitu istimewa bagi orang-orang terdekat yang ditinggalkannya.
Sosok Abdul Latif, dihari-hari terakhirnya aktif menulis di akun media sosialnya. Tulisan Atep, kerap akan pesan dan makna. Dan tanpa, disadari juga pesan tersebut merupakan pesan bahwa dia kembali kepangkuan Allah ‘azza wa jalla, sang maha besar pencipta semua yang ada di bumi termasuk manusia.
Belajar dari Atep

M. Ibnu Akbar (Kuyu Bade) disapa Mamat

Atep (Posisi jongkok paling kiri depan) bersama aktivis lingkungan Mahagapa UGP. (Ist)

Atep (Posisi jongkok paling kiri depan) bersama aktivis lingkungan Mahagapa UGP. (Ist)
Menurut senior pelopor Mahasiswa Gajah Putih Pecinta Alam (Mahagapa) UGP, M. Ibnu Akbar dengan nama rimba Kuyu Bade, beberapa waktu lalu mengenang bahwa Alm. Abdul Latif merupakan kader dari Mahagapa UGP dengan nama rimba “Gerep” (Kepiting-red).
Mamat begitu dia biasa disapa mengenang pemberian nama rimba Gerep bagi kadernya tersebut memiliki makna yang sesuai dengan pribadi dari almarhum.
“Kita tahu bahwa semua kepiting berjalan menyamping, filosofi ini ada dalam diri Atep sehingga kami menyematkan nama ini kepadanya setelah Almarhum lulus pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pecinta alam beberapa tahun lalu,” kenang Mamat.
Dikenang juga, Alm. Atep merupakan sosok yang jujur dan pengemban amanah. Sesuatu yang diperintahkan senior-senior kepadanya akan tetap dijalankan walau, penyelesaian amanah tersebut tidak akan dijalankannya dengam cepat.
“Begitu Almarhum kita beri tugas, pasti dia akan tidak langsung ke tujuan, Atep akan kesana kemari dulu, walau tugas dan amanah tersebut akan tetap dijalankannya. Makanya nama rimba Gerep sangat tepat baginya, karena dalam berjalan kepiting ke suatu tujuan akan berjalan kekanan kekiri dulu,” kenangnya.
Menurut mamat, selain pengemban amanah ulung, sosok Alm. Atep juga sebagai pribadi yang ulet, kreatif da inovatif.

Dinni Syafriyuni

Petikan Status Atep yang dirangkum teman SMP nya, Dinni Syafriyuni. (Rangkuman Dinni)
Petikan Status Atep yang dirangkum teman SMP nya, Dinni Syafriyuni. (Rangkuman Dinni)
Sama halnya seperti status yang dikenang oleh teman sekolah Alm. Atep semasa SMP, Dinni Syafriyuni. Berpulangnya Atep, langsung mengejutkan teman seperjuangannya semasa sekolah tersebut.
Dalam akun facebooknya Dinni menuliskan, petikan-petikan status Atep di akun miliknya. Menurut Dinni Petikan status Alm. Atep penuh dengan Ibrah (Pelajaran).
Dinni menuliskan sesuatu atas kepergian sahabatnya tersebut, berikut petikannya :
Kepergianmu mengenang banyak orang, teman… !!! Mulai dari dumay maupun dunyat.. Media pun ikut nimbrung menceritakan tentang kematianmu..
Akankah aku, ketika sudah tiada juga akan dikenang? Siapalah aku, hanya butiran debu.. Tiada sedikit pun terlintas dipikiran, mengharap orang untuk mengenang kepergianku.. Karena, kita nggak bakal tahu yang namanya “Kematian” bisa hadir kapan saja.
Sosök religius nan ramah !!! Tak ada yang pernah menyangka dirimu kini telah tiada.. Siapa sangka, dibalik rimbanya dirimu, tersimpan mutiara yang sangat berharga.. Yang tidak terlihat secara langsung namun tampak ketulusan dan kebaikan perangaimu secara kasat mata..
Siph, “Mutiara” bukan hanya diperuntukkan untuk seorang wanita. Tetapi, bagi setiap hamba yang diciptakan-Nya. Semuanya berharga. Untuk itulah aku menyebutnya mutiara.
Syurga-Nya menantimu sobatku !!!

Sadikin (Gembel)

Dalam 6 bulan terakhir, Alm. Atep dikenal sebagai peracik kopi (Barista) di sebuah coffee shop yang menyanyikan pola minuk kopi arabica Gayo yang unik dengan minuk kopi langsung di kebun kopi. Tempat itu diberi nama oleh pemiliknya Sadikin alias Gembel dengan nama Seladang Coffee.
Alm. Atep dipercayakan sebagai barista. Kepada LintasGayo.co, Gembel menceritakan sosok yang sudah dianggap sebagai teman bagi lintas usia yang sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.
“Atep sosok yang kreatif, inovatif, ulet dan bertanggung jawab. Dia juga mampu menjadi teman bagi orang-orang yang lebih muda darinya atau bahkan kebih tua, saya selalu mengatakan dia sahabat lintas usia,” kata Gembel.
Menurut Gembel, alm. Atep (Gerep) merupakam sosok yang pernah dia kenal sebagai pribadi terjujur, dan dia mampu menjadi sahabat bagi semua orang yang menjadi pelanggan Seladang Coffee.
“Selama 6 bulan, kita telah belajar menjado rekanan bisnis, Atep merupakan sosok terjujur yang pernah saya kenal, sangat berat melepas kepergiannya memang, namun semua manusia tak bisa berbuat apa-apa saat kerabat, teman bahkan keluarganya berpulang menghadap sang Khalik. Hanya do’a yang akan selalu mengiringinya,” terang Gembel.

Ricky Ara Sendi 

Alm. Atep (Posisi Jongkok  Paling Kanan) bersama pemain Persitas Takengon. (Ist)
Alm. Atep (Posisi Jongkok Paling Kanan) bersama pemain Persitas Takengon. (Ist)
Teman kecil Alm. Atep, Ricky Ara Sendi juga memberikan pandangannya terhadap sosok yang dia anggap sebagai teman yang luar biasa tersebut.
Ricky, mengenang sejak kecil Alm. Atep merupakan orang yang periang dan tak pernah bersedih. “Sejak saya mengenalnya sebagai teman kecil di Kampung Kemili, Bebesen, Aceh Tengah, saya tak pernah tau kapan Alm. Ateo bersedih, selalu saja dia ceria, itu yang saya lihat, Alm. Atep juga tak pernah menyakiti teman-teman sepermainan sejak kecil,” kata Ricky.
Selain dikenalnya sebagai sosok yang ceria, Ricky juga mengenal Alm. Atep sebagai pemain sepak bola handal di Persatuan Sepak Bola Takengon (Persitas). “Setahu saya dia cukup lincah mengolah bola, hingga dia menjadi salah satu pemain di klub kebanggaan masyarakat Takengon tersebut,” kenangnya.
Khalisuddin
Alm Atep mengunggah foto hasil jepretan Khalis bersama Gembel diakun Fb miliknya.
Alm Atep mengunggah foto hasil jepretan Khalis bersama Gembel diakun Fb miliknya.

Menurut Pemimpin Redaksi LintasGayo.co, Khalisuddin,

sosok Alm. Atep tidak terlalu dikenalnya. Namun, ada kenangan yang selalu mengingatkan sosok Atep dalam ingatan Khalisuddin.
Jum’at 3 Juni 2016, Khalisuddin yang dalam perjalanan seorang diri dari Bireuen kembali Takengon, menyempatkan singgah ke Seladang Coffee. Dia kenal dekat dengan ownernya, Sadikin alias Gembel.
Setiba disana, Khalis disambut oleh senyuman dari Atep. Walau Khalis dekat dengan Atep, namun Atep sudah sangat mengenal Khalis sebagai seorang senior dan sahabatnya.
“Waktu itu, saya dan Gemble meminta Atep mengambil foto bareng bersama Gembel, dia memotret kami berdua lewat kamera ponsel miliknya. Foto tersebut, kemudian di unggah ke FB milik Atep,” kata Khalis.
Khalis yang terkejut mendengar kabar meninggalnya sosok yang beberapa waktu lalu memotretnya bersama Gembel, mulai merasa kehilangan. Khalis juga mengenang, sosok Atep merupakan pribadi yang unik.
“Dalam berdagang sering kita lihat, tempat penyimpanan uang diletakkan di sebuah ember atau lainnya diatas barang dagangan. Berbeda dengan Atep, saat hendak membayar kopi di Seladang, Atep mengambil uanh kebalian dari benda yang tak lazim digunakan sebagai tempat penyimpanan uang, dia menyimpannya, disebuah labu manis yang sudah dikeringkan (Gayo : Bojok), dan itu kreativitas yang luar biasa saya kira dari Almarhum,” terang Khalis.

Penulis
Masih banyak komentar-komentar lain dari orang-orang terdekat Alm. Abdul Latif. Almarhum meninggalkan berjuta kenangan bagi mereka, hingga berpulangnya Atep meninggalkan kesedihan dan duka mendalam. Semua komentar-komentar tersebut, selalu menyentuh kepribadian Alm. Atep yang patut diacungi jempol.

Bagi penulis sendiri, tidak begitu dekat dan mengenal sosok Alm. Atep. Penulis, baru mengenalnya, saat Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah menggelar latihan menghadapi Kejurda di Gayo Lues tahun lalu. Alm. Atep menjadi salah satu atlet yang akan berangkat ke Kejuaraan tersebut.

Disinilah penulis baru mengenal Alm. Atep, meski tak seluruhnya, namun Alm. Atep cukup menyenangkan dalam bergaul.

(Darmawan Masri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JADWAL SHALAT

Translate