By
dinnisyafriyuni@blogspot.com
Refortase
Kamis, 21 Feb
2013 pada pukul 11.10 WIB. Dinni dan ditemani kedua sahabat Dinni meluncur menuju Pasar Petani, Bale Atu kecamatan Bebesen
kabupaten Aceh Tengah. untuk mewancarai
”TUKANG SAYUR” Dan sahabat Dinni bernama Zakiah tugasnya mewancarai ”Tukang
Becak”.
Masing-masing kami
Diberi Amanah Jurnalistik ada yang ”Tukang Pemadam kebakaran, Tukang Ikan, Tukang
Sampah, dan Tukang Sapu, ”Unik-unik2 + kereeenZzz ya J tugas yang
cukup menempa mental kami dalam memasuki kehidupan orang lain (human interest) yang
diberikan oleh Pelatih kami Martha Andival ini membuat kami semakin semangat 45
untuk memahami kehidupan saudara kita. ChayoOo... =^_^= . . . ! ! !
Pemandangan
yang heterogen ini sangat bersahabat dengan cuaca. Panas yang tidak terlalu
menyengat. Beda dengan hari-hari yang lain yang biasanya begitu terasa panasnya
hingga Terasa menyengat ke ubun-ubun.
ALLAH sungguh
Maha Luarrr biasa tiada 1 kekuatan pun yang dapat menandingi-Nya. Dan Mungkin ALLAH mengizinkan kami untuk
berpetualang di Bumi ALLAH ini. Untuk mengembara di alam terbuka ini.
Selayang
pandang Dinni mengamati satu persatu Tukang sayur, tepat di bagian selatan, Dinni
tertarik + kagum + takjub dengan seorang wanita yang separuh baya, berkerudung
Pink keungu-unguan. Pribadi
yang sederhana, Ramah, Ceria, dan murah
senyum itu membuat Pembelinya betah dan harganya juga komplit.
Rasa penasaran
yang amat sangat. Dinni menhampirinya. Nama wanita separuh baya ini adalah
“Maimunah” berusia 50 tahun tinggal di Pendere, kecamatan Bebesen, kabupaten
Aceh Tengah. Ibu yang memiliki
5 orang anak dan 2 cucu ini banyak sekali menceritakan Kisah kehidupannya.
Beliau mengakui keadaan ekonomi + hati yang
tergugah lah yang menghantarkan ibu Maimunah untuk berdagang sayur di komplek
pasar Petani ini. yang kebetulan tetangganya yang menawarkan tempat untuk
berdagang sayur.
Setelah
kejadian miris yang menimpa keluarganya. Yaitu : anak ke2 nya (sudah Almarhum) di
Operasi di jakarta dan banyak menghabiskan biaya + usaha Toke Pabrik kopi
Mangkol “usaha baru” (terletak di Belang
kolak 2) milik Suami nya bangkrut.
Ibu maimunah yang berjualan sayur selama 15
tahun ini dengan semangat Luar biasa dan berbagai ujian yang dihadapinya dengan
sabar ini. Tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan + membantu menafkahi anak-anaknya
meski beradu nasib. terutama yang kuliah
karna butuh biaya sangat besar. Anaknya
seorang Mahasiswa, kuliah di UNSYAH jurusan Geografhi, semester 5 ini.
Dan alasan
mengapa ibu maimunah ini berjualan Sayur karna ”menjadi pegawai tidak bisa,
karna hanya lulusan SMA Pegasing tahun 1985 an dan juga karna tidak ada biaya,
dan juga tidak mempunyai usaha sampingan, kebun pun tak punya. ” ~_~”
Penghasilan yang
diperoleh ibu maimunah dari berjualan sayuran ini, sehari-hari sekitar Rp.
50.000an jika ditambah dengan modal usahanya Rp.200.000.
Dinni pun
menatap beliau dan Sangat terharu mendengar kisah ibu Maimunah ini. Harapan dan
pesan yang sangat menarik disampaikan ibu Maimunah ini adalah ”Semoga kita maju
terus, tingkatkan belajar kalian jangan lagi seperti kami menjadi Tukang Sayur
karna kalianlah yang membangkikan generasi ” Allahumma Aamiin. Terimakasih +
Arigato Gozaimasu Ibu =^_^= . . . ! ! !
Alhamdulillah,
akhirnya Suara Adzan Dhuhur berkumandang sayup-sayup. Kami Segera menuju Masjid
Agung Ruhama untuk menunaikan Shalat berjama`ah. Suasana Masjid nampak lengang
beda sekali dengan Bulan Ramadhan yang setiap Waktu shalat berkumandang dipenuhi
dengan Jama`ah-jama`ah.
Terimakasih sahabat, telah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini. semoga bermanfaat. Tinggalin comentar yah =^_^=
Terimakasih sahabat, telah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini. semoga bermanfaat. Tinggalin comentar yah =^_^=
Nice STORY, Nice Post. Tulisanya Ringan, Tapi Mudah Dipahami, Keren Lah.. DI tunggu Post Selanjutnya
BalasHapusMakasih Hadhara Rizka atas komentarnya,,, sengaja nggak Dinni buat tulisan + bahasanya berat, agar para Pengunjung mudah memahaminya.
BalasHapusnice post, majas nya ok
BalasHapus